BERTANAM GENJER
Oleh : Susilowati PPl Kab. Sukabumi Jabar

Dahulu dikenal
sebagai gulma air yang berada di sawah. Tapi akhir-akhir ini tanaman ini berubah
menjdi tanaman komersil bagi petani seiring dengan banyaknya permintaan akan
tanaman genjer ini. semakin populernya
tanaman genjer ini sebagai tanaman yang dapat diolah menjadi makanan pelengkap
yang enak dan banyaknya permintaan khususnya untuk memenuhi permintaan rumah
makan khas sunda semakin menambah nilai dari tanaman ini.
Terna
tahunan yang dapat mencapai tinggi setengah meter ini mudah ditemukan di
perairan dangkal seperti sawah atau rawa;rimpang tebal dan tegak, terbenam dalam lumpur; daun tegak atau miring, tidak mengapung
(berbeda dari eceng gondok),
tangkainya panjang dan berlubang, helainya bervariasi bentuknya; mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5cm,
kelopak bunga hijau.
Tumbuhan
ini dapat menjadi gulma sawah yang serius jika tidak ditangani
segera. Pemanfaatannya dapat membantu mengendalikan populasinya. Walaupun
biasanya tidak intensif dibudidayakan, perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif walaupun bijinya pun dapat ditanam. Tumbuhan ini
berbunga sepanjang tahun.
BUDIDAYA GENJER
DILAHAN SAWAH
1. PENYIAPAN BIBIT

Meski dalam waktu cepat menyebar ke areal persawahan,sebaiknya penanaman genjer dilakukan dengan bibit berupa tanaman cabutan dari areal sawah atau perairan umum
lainnya. Sebab dapat memungkinkan untuk beradaptasi dan berkembang lebih cepat
2. PENGOLAHAN LAHAN
Lahan sawah yang akan ditanami genjer diolah seperti akan
mempersiapkan untuk penanaman padi.
Pengolahan tanah dimaksudkan untuk menjadikan struktur tanah sawah
menjadi lumpur. Pada saat pengolahan
tanah ini diberikan pupuk organic yang telah masak sebanyak 2ton per ha. Setelah didapat
struktur tanah yang melumpur kemudian lahan diratakan agar tidak terjadi
penggenangan yang tidak merata kemudian dilakukan pencamplakan dengan caplak
ukuran 30 cm – 40 cm. Caplak lebar ini digunakan Karena tanaman genjer akan
dijadikan tanaman tahunan sehingga dibutuhkan diameter yang besar untuk ruang
tumbuhnya.
3. PENANAMAN
Bibit yang telah disiapkan umumnya
berupa bibit hasil vegetative atau pindahan dari lahan lain.
Bibit ditanam sesuai dengan
jarak tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. Untuk memudahkan pemanenan bibit
ditanam 2-3 baris (legowo 3) . Penanaman
dengan sistim legowo ini sangat membantu dalam pemanenan dan penanganan hama
maupun penyakit.
4. PEMELIHARAAN
Pemupukan hanya dilakukan satu
kali pada awal pertumbuhan tanaman dengan dosis 50 Kg NPK per 500 meter. Sampai
dengan tananam berusia 8 bulan tidak dilakukan pemupukan lagi . Disarankan pada
saat tanaman berusia 1 tahun diberikan pupuk organic.
Tanaman genjer ini dapat terus tumbuh baik kurang lebih sampai dengan umur 2 tahun
5. PEMANENAN
Panen pertama dilakukan pada umur tanaman 2 minggu setelah
tanam , bagian tanaman yang dipenen adalah bunganya. Pemanenan selanjutnya
dilakukan setiap satu minggu sekali.
Satu ikat bunga genjer terdiri dari 7 batang. Dari petani diperoleh
harga Rp- 500- 300 ,- per ikat.
Dari 3500 meter diperoleh kurang lebih 8000
ikat bunga genjer setiap minggunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar